ini opini ku di LPM yang aku ikuti, silahkan baca!
Oleh: Kendita Agustin Maudy Apsari*
Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus
(OSPEK) sudah menjadi agenda wajib setiap masuknya mahasiswa baru di
sebuah kampus. Nama OSPEK sendiri sekarang sudah diganti dengan
Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PK2MU). Kampus
Universitas Brawijaya (UB) juga mengagendakan PK2MU ini yang
dilaksanakan pada 19-21 Agustus 2017, hari Sabtu hingga Senin.
Adanya PK2MU tentu saja ada beberapa hal
yang harus ditaati dan dikerjakan oleh mahasiswa baru. Seperti
bagaimana dan apa saja atribut yang digunakan oleh mahasiswa baru
kemudian tugas-tugas online maupun offline yang harus dikerjakan mulai dari membuat nametag,
menulis mars, hingga membuat esai. Tuntutan untuk memenuhi semua itu
tentunya membuat mahasiswa baru harus belanja untuk mendapatkan atribut
yang sudah ditentukan. Sangat menguntungkan untuk mahasiswa UB sendiri.
Mereka yang sudah memiliki pengalaman PK2MU sebelumnya, menjual
atribut-atribut di sepanjang trotoar depan UB. Tak hanya mahasiswa
bahkan yang bukan mahasiswa UB pun menyiapkan dagangan mereka di
trotoar. Mungkin saja mereka mendapatkan informasi atribut-atribut ini
dari media sosial atau mendapatkan informasi dari orang-orang sekitarnya
yang kebetulan berkuliah di UB. Adanya mereka tentunya saling
menguntungkan satu sama lain, baik yang bejualan hingga mahasiswa baru
yang sedang berburu atribut. Namun, entah sejak kapan, mereka tidak
hanya menjual atribut yang digunakan untuk PK2MU tetapi juga penugasan.
Penugasan ternyata masih dijual secara bebas. Beberapa Official Account
khusus untuk menjual alat-alat PK2MU ini mempromosikan bahkan sejak
atribut maupun penugasan belum diumumkan secara resmi oleh pihak panitia
PK2MU. Mulai dari hanya atribut hingga paket atribut dengan penugasan.
Menguntungkan, bagi mereka yang malas mengerjakan tugasnya. Barangkali
di waktu-waktu selanjutnya, akan menjadi ajang kejujuran mahasiswa baru.
Untuk yang mengerjakan sendiri dan yang membeli tugas. Seperti ujian
saja.
Tugas membuat esai yang pada tahun ini dikerjakan secara online dan menulis hymne memiliki template sendiri dan barcode bagi setiap mahasiswa yang bersifat rahasia. Kenyataannya di sepanjang trotoar Gerbang UB ada yang menjual lembar template untuk nametag
bahkan untuk menulis esai lengkap dengan esai yang sudah mereka tulis.
Tidak tahu siapa yang menulis, entah yang menjual atau mereka meminta
bantuan yang lain. Walaupun tidak ada yang tahu apakah tugas akan
diperiksa oleh panitia tapi setidaknya mengerjakan sendiri lebih baik
karena itu sudah tanggung jawab mahasiswa baru.
Penjual penugasan pun seperti tidak
melakukan kesalahan. Mereka membuat mahasiswa baru bergantung pada
paket-paket alat OSPEK. Untuk atribut tentu tidak masalah tetapi untuk
penugasan yang jadi masalah. Tunggu saja yang promo menjual penugasan
dan membelinya maka bereslah tugas PK2MU kalian.
Tapi di samping itu semua ada yang baru
dari tugas PK2MU tahun ini. Mereka diberi tugas untuk membuat video
dengan judul “ Langkahku Untuk Brawijaya dan Indonesia” dan diunggah ke
media sosial Instagram dan men-tag akun media sosial MABA UB. Setidaknya
kalau yang ini tidak bisa dijual dan dibeli.
Walaupun jual-menjual penugasan ini
masih ada di tahun ini tapi tentunya ada hal baru yang patut
diapresiasi. Seperti perubahan tugas yang tidak dapat dibeli, contohnya
membuat video dan almamater yang sudah dibagikan kepada mahasiswa baru
untuk dipakai pada saat PK2MU besok.
Tulisan telah dimuat di http://lpmperspektif.com/2017/08/21/maba-datang-yuk-jualan/
Tulisan telah dimuat di http://lpmperspektif.com/2017/08/21/maba-datang-yuk-jualan/
0 comments:
Post a Comment