Sunday, November 28, 2021

SEVENTEEN'S 2021 PROJECT "POWER OF LOVE" (READY TO LOVE: IT'S TIME TO CONFESS!")

 



Halooo, kembali di Catatan Ken

 

Btw, pas nulis ini aku lagi dengerin orchestra wkwkwk. Enggak tahu kenapa lagi suka sama lagu yang kompleks gini. Termasuk rock, kata temanku, genre rock yang kudengerin cenderung punk. Ya karena aku dengerinnya One Ok Rock, Avril Lavigne, , gitu-gitu. Hahaha emang sih, rock yang terlalu keras masih enggak nyantol di aku.

Anyway, hahaha, aku kembali dengan membawa lanjutan dari artikel sebelumnya. Soal Project Seventeen berjudul Power of Love. Kalian bisa baca di sini ya: SEVENTEEN'S 2021 PROJECT: "POWER OF LOVE". Nah, setelah dibuka sama trailer video dan perilisan lagu Bittersweet, enggak lama kemudian Pledis melalui semua akun media sosialnya mengumumkan project selanjutnya yaitu comeback Seventeen dengan judul album “Your choice”.

Tepatnya pada tanggal 6 Juni 2021, Pledis melalui channel youtube HYBE Labels merilis teaser berjudul SEVENTEEN 8th Mini Album “Your Choice” Concept Trailer: I dream of love. Wow. Hahaha.

Video berdurasi 1 menit 49 detik tersebut menampilkan member Seventeen dengan berbagai quotes tentang cinta.

“I dream of love we’re still here”

“I don’t know when, but I saw you…”

“I saw you in my dreams again it felt so real”

“You are my escape”

“I dream of love, We’re still here”

“We used to be friends”

“I dream of love”

Kira-kira quotes itulah yang tertulis dalam trailer videonya. Ada beberapa bunga yang dipegang oleh para member ya. Semua bunga yang dipegang harusnya punya meaning tertentu. Tapi karena aku tidak terlalu paham soal bunga jadi enggak akan membahas bunga yang mereka pegang. tapi menurut pendapat beberapa carat, melalui bunga-bunga yang dipegang member, kita disajikan bahwa konsep cinta dalam project kali ini bukan hanya soal hubungan romantis, tapi juga persahabatan, keluarga, dan lainnya. Meaning setiap bunga juga tidak semuanya “baik”. Jadi dalam menjalani atau dalam perjalanan cinta juga ada hal-hal tidak baik yang bisa saja harus dilewati.

Setelah perilisan trailer video, Pledis kemudian merilis teaser foto dalam tiga versi yang juga menandakan versi dari album. Ada versi One Side, Other Side, dan Beside. Buat poster konsep secara keseluruhan, Pledis memberi tema warna biru, pink, hijau, kuning, dan putih dengan sentuhan seperti sapuan kuas. 

                                                                     Poster Konsep 

 Tracklist

 :)

Udah, deh. Kukasih konsep foto grup membernya ya. 

 

 
 
 

Sebenarnya kita, carat, mixed feeling sih, karena oke dari konsepnya fine-fine aja, sapuan kuas gitu ya. Tapi jatohnya kayak kurang siap aja, desainnya enggak kayak Seventeen yang biasanya. Apa ya bilangnya, “terlalu sederhana” kayak dikejar deadline hahaha. Maaf ya desainer-nim. Desain albumnya pun begitu. Jadi ketika “kepisah” karena layout, berasa aneh, dan enggak rapih. Aduh mbulet deh. Hahaha. Pokoknya agak mengecewakan lah. Apalagi ini album pertama yang kubeli setelah tiga tahun vakum enggak beli kan. jadi kecewanya berkali lipat. Tapi it’s okay lah ya. mau gimana lagi.

Setelah berbagai rangkaian timeline, mulai dari trailer video hingga highlight medley, MV dan album pun dirilis pada tanggal 18 Juni 2021 pukul 6 PM KST atau pukul 4 sore waktu Indonesia. Secara keseluruhan Album Your Choice ini sendiri, Seventeen memang menunjukkan sudut pandang lebih dewasa terkait cinta. Menunjukkan seberapa jauh mereka telah tumbuh dan memperdalam emosi sebagai artis melalui luasnya genre dan cerita di dalam lagu album terbaru ini. Hal tersebut disampaikan oleh Hoshi, leader performance unit Seventeen. Selain itu, kata Dino, album Your Choice juga ingin menyampaikan rasa hormat mereka terhadap pilihan orang lain daripada preferensi meeka sendiri. Rasa hormat terhadap pilihan tersebut menunjukkan pendekatan yang lebih mature terhadap cinta.  

Tracklist: the Door of Love hingga Perjuangkan dengan Tekad 

Ada enam tracklist dalam album Your Choice yaitu Heaven’s Cloud, Ready to love, Anyone, GAM3 BO1, Wave, dan Same Dream Same Mind Same Night.

Mari kita ulas satu-satu.

Pertama, ada lagu Heaven’s Cloud. Lagu ini ternyata sudah ada sebelum Ready to Love. Ingat backsound di akhir trailer project “Power of Love”? Hey, itu ternyata lagu Heaven’s Cloud hahaha. Woozi, Bumzu, S.coups, dan Mingyu menjadi penulis lagu ini. Untuk composer ada Woozi, Bumzu, dan Nmore (Prismfilter). Kemudian Arranger ada Bumzu dan Nmore (Prismfilter). Menurut Woozi, lagu ini menjadi pembuka pintu untuk percakapan soal cinta.

Lirik dari lagu ini manis banget cuy hahaha.

Warm coffee in a cup made of clouds
With butterfly wings (I look for) your breath
This is a secret paradise, a forest in the sky for you
I can't lose the precious you, not even for a second

Even the shadow casted on the winter of my heart
Is covered in five different colored paints
Every day the miracles continue eternally
And here there's always a fine summer vibe
Dara la-la-la-la, lеt's all record every singlе hum

If you were to fall to the ground from here
Even if that is the first time we met
We could immediately recognize each other

Give me your, give me your
Give me your, give me your love, love cloud
Give me your, give me your
Give me your love, love cloud
Riding the clouds to the sky, drive
Look up there
Give me your, give me your
Give me your love, love cloud

Masih kata Woozi, dari lagu Heaven’s Cloud yang menjadi pembuka topic, mereka beralih untuk kemudian berkembang menjadi “Ready to Love”. Nah, di tittle track ini lah Seventeen menunjukkan perasaan mereka.  Lagu Ready to Love menandakan era kedewasaan Seventeen akan topic cinta

Wonwoo bilang bahwa lagu Ready to Love sendiri kelanjutan dari Adore U, Pretty U, dan Mansae dengan penggambaran yang lebih dewasa. Namun, kata Hoshi, walaupun kata kunci album kali ini adalah kedewasaan, energi ceria dan cerah khas dari Seventeen tetap sama.

Menurut DK, topic dalam cinta cukup luas dan ekstensif. Di Ready to Love sendiri bercerita seseorang yang sedang jatuh cinta dan siap dengan berani mengungkapkan perasannya kepada seseorang tersebut. The8 mengatakan pemilihan lagu Ready to Love sebagai tittle karena menurut Seventeen dalam diskusi mereka, lagu tersebut paling baik dalam menyampaikan pandangan dan emosi mereka yang mendalam soal cinta.

Lagu Ready to Love ditulis oleh Woozi, Bumzu S.Coups, Mingyu, danke, “hitman” bang, Kyler Niko. Composer(s) Woozi, Bumzu, “hitman” bang, WonderKid, Kyler Niko, Christofer Semelius, H. KENNETH. Arranger (s) Bumzu, “hitman” bang, Wonderkid.

Lagu selanjutnya ada Anyone, yang masih menjadi rangkaian dari perjalanan cinta Seventeen. Penulis lagunya ada: Woozi, Bumzu, S.coups. Composer: Woozi dan Bumzu. Arranger: Bumzu dan Ohwayl (Prismfilter). Kata Woozi, lagu Anyone menunjukkan tekat kuat dan intense yang tidak bisa diaganggu oleh siapapun. Lirik dari Anyone:

I'll never let go
Of your hand that's in a place it has never been in
I swear, I promise
I'll give you everything
Even the echoes of my deep heart

We make the rules
Not anyone, anyone can change the only rule in the world
Because you taught me all of the reasons I know
No matter where I am in the world I'll say it's you

It can't be changed
Not anyone, anyone
I love you, 'cause I
I can't leavе you, only you
Because of you, yeah

Ayy, this rulе or mine
On my mind, yeah
We are two main characters without supporting actors on stage
Sharing our breaths, even the familiar flow
Through this eternal work,
 let's stay together

Small flowers falling from the sky
In the middle of the desert (Your gift for me)
My heart keeps on beating at the sound of your voice
There are no reasons for my love for you

lagu-lagu selanjutnya dinyanyikan secara unit yaitu ada GAM3 BO1 oleh Hip Hop Unit. Seperti judulnya, lagu ini menceritakan sol mereka sebagai penyuka dan kenangan mereka soal game. Tentu saja dengan genre hip hop dan lirik yang catchy yaitu si game, game, game, game, boi yang bikin nagih wkwkwk. Lagu ini ditulis oleh semua member hip hop ditambah Bumzu dan Woozi. Untuk composer ada Bumzu, Niera (Prismfilter), dan Vernon. Sedangkan untuk Arrangers: Bumzu dan Niera (Prismfilter).

 Lalu lagu Wave dari performance unit. Lagunya ditulis oleh semua member performance unit ditambah Woozi dan Bumzu. Composer: Woozi, Bumzu, dan Anchor (Prismfilter). Arrangers: Bumzu dan Anchor (Prismfilter).

Mereka menyajikan lagu deep house yang memungkinkan performance unit untuk memberikan tampilan baru. Inti dari lagu ini sih soal mencari escape atau freedom di tengah kesibukan ya. Ini ada spoiler liriknya dikit.

Time is running out
It's always too natural and mysterious to chase after
If I held my breath for a bit
It would be nice if the busy times would stop”

Terakhir, ada Same Dream, Same Mind, Same Night, lagu paling favorit hahaha. Dibawakan oleh vocal unit dengan genre classic R&B tahun 90-an. kalau denger lagu ini kayak denger lagu romantis zaman lawas terus dipadu sama vokalnya anak-anak vocal unit, wih mantep. Lagu ini cocok buat wedding playlist juga hahaha. Lagunya ditulis oleh Woozi dan Bumzu dengan Composer Woozi, Bumzu, Park Ki Tae (Prismfilter), serta arranger oleh Park Ki Tae (Prismfilter), Bumzu.

Empat dari enam lagu Seventeen kali ini emang bertema cinta, of course ya kan temanya itu. tapi dua lainnya, yaitu GAM3 BO1 dan Wave bercerita hal lain dengan ciri khas masing-masing unit. Aku sendiri yang paling sering diputar setelah Ready to Love adalah Same Dream, Same Mind, Same Night. Genre lagunya juga bikin kalem, tapi liriknya sweet banget ahahahaa. Anjir, Woozi pinter banget bikin lirik yak :’). Dia pasti menyerap setiap momen, baik yang dialamin dia sendiri maupaun milik orang lain terus kemudian dia gali jadi lagu. Kalau kata Nino RAN, mengarsipkan memori/kenangan.

 

What Seventeen and Carat Have Been Through From This Album?

Oh ya, bicara soal memori, album ini banyak kenangannya juga. Ya setiap album ada kenangannya sih, tapi ini berbeda. Album ini baik selama produksi dan promosi, Carat dan Seventeen mengalami masa-masa yang cukup berat. Sudah kusebutkan di awal, bahwa carat sempat mixed-feeling gara-gara desain poster konsep utama yang terlihat biasa saja. Namun ternyata tidak sampai situ.

Carat kembali dibikin mixed-feeling. Pasalnya, ada perbedaan warna musik di dalamnya. Ternyata Hitbang ikut memproduksi lagu ini dan beberapa member menyatakan kalau mereka agak terkejut dengan perubahan dalam lagu. Hal tersebut disampaikan Woozi dan Hoshi.

Woozi bilang, saat mengerjakan Ready to Love mereka bingung menentukan arah lagu, haruskah berfokus lebih pada melodi agar cocok sebagai lagu utama. Kemudian Hoshi menambahkan bahwa lagu Ready to Love mengalami banyak revisi dan ketika para anggota mendengar versi guide, lagu tersebut menjadi sangat berbeda dari versi yang diserahkan oleh Woozi kepada pihak label (thanks sudah speak up kawan-kawan).

Seungkwan juga mengatakan kalau mereka mengalami tekanan dalam pengerjaan album karena perbedaan yang sangat signifikan dari versi asliinya. Namun apapun itu, mereka tetap menyelesaikan seluruh rangkaian produksi dengan baik.

Salah satu youtuber sekaligus fans Seventeen, Form of Therapy merasakan perebedan di dalam music Seventeen. Setelah dia cek siapa aja yang terlibat di dalam produksi, dia langsung paham. Oh oke ada nama orang lain di sana. Dia bilang kalau ada elemen di dalam lagu Ready to Love yang sedikit terinspirasi dari lagu gaya Amerika (American-sound). 

Nah, partnya itu, seperti di bagian bass line. Terus menurutnya, sebelum dia cek siapa aja composer dan arrangernya, dia udah jelas tahu kalau ini ada influence kuat. Ya, sebenarnya seventeen sih pernah ya “ngubah” lagu mereka di Don’t Wanna Cry. Waktu itu kerja sama dengan sound engineering-nya dari Amerika, tapi walaupun begitu masih ada “signature-nya” Seventeen. Makanya pas dia denger lagu Ready to Love kaget banget, karena beda banget. Dia juga udah sering dengerin lagu solo hasil karya Bumzu. Jadi dia tahu kan gimana Bumzu bikin lagu juga.

Nah, ternyata setelah dia lihat credit composer(s) dan arranger(s), it’s all make sense now. Katanya gitu. Nama-nama yang sebelumnya belum pernah produksi sama Seventeen yaitu Kyler, Wonderkid,  Christoffer Semelius, dan “hitman” bang. Jelas itu jadi pengaruh gedhe, kenapa lagunya enggak Seventeen banget. Kalau kata caratdeul di TL sih, lagunya disesuaikan dengan pasar internasional yang memang sedang agensi fokuskan kepada artis-artisnya, termasuk Seventeen. Lagunya jadi HYBE banget.

Enggak hanya itu, MV yang disajikan juga tidak sebagus biasanya hehehe. Director-nya sih udah malang melintang ya di dunia per-MV-an  nama beliau Han Sa Min (Dextor Lab). Mostly yang beliau garap tuh ternyata MV-MV artis YG. Dari Bigbang, Tablo, 2NE1, sampai IKON. Mungkin karena member seventeen yang banyak, directornya bingung nge-handle mereka gimana (?). 

kan artis-artis YG tuh membernya empat sampai tujuh orang aja ya atau solo juga. Ini handle 13 orang wkwkwk. Puyeng gak sih. Terus scene hujan di MV Ready to Love tuh kurang nendang. Kayak mereka enggak zoom in wajah member, apalagi part Jun itu. Padahal keren tahu yang scene hujan tuh.  Warna videonya juga terang banget yak hahaha. Warna-warna-nya sih cantik, pastel-pastel gitu, tapi editan videonya terang.

Jadi sebenarnya, secara keseluruhan album ini cukup bikin “hmmm” dibandingkan album-album Seventeen yang lain. Lagu-lagunya sih enggak begitu mengecewakan ya. Ready to Love memang mengalami perubahan, ada signature seventeen yang hilang, tapi tetap enak untuk didengar kok. Secara yang ikut terlibat memproduksi kan “Hitman” bang, Wonderkid, Kyler Nico, dan Christoffer Semelius. Woozi sendiri juga merasa terhormat bisa kerja sama dengan “Hitman” Bang. Katanya Woozi “Dia memperlakukanku seperti seorang seniman yang membuatku merasa sangat terhormat”.

Oh ya, ada satu hal lagi yang bikin carat agak “hm” karena mereka lebih banyak promosi untuk acara-acara internasional. Ya sebenarnya enggak masalah buatku, mungkin saat itu timelinenya memang buat pasar internasional tapi seenggaknya yang di Korea juga dikasih promosi gitu. Mereka kan asalnya dari sana ya. mereka juga masih perlu untuk tampil di acara Korea.

Ya karena itu urusan company dan ujung-ujungnya ekonomi (duit) hahaha. Jujur, aku sempat khawatir, apa Seventeen bakal kayak Gfriend ya? Tapi Alhamdulillah, ternyata Seventeen memperbaharui kontrak di tanggal 19 Juli 2021. Aku udah optimis sih karena Seventeen bonding-nya luar biasa antar member. Cuma kan kalau agensinya udah enggak kayak dulu, dan lebih banyak ngerugiin member, bisa jadi malah terjadi sebaliknya. Aku penasaran gimana diskusi mereka soal ini. Gimana agensi meyakinkan Seventeen untuk stay. Apa aja yang dipertaruhkan.

Alhamdulillahnya, mereka semua sudah tanda tangan kontrak lagi. S.coups bilang, Pledis tuh ngasih privilese yang luar biasa. Di mana mereka bisa berkreasi sesuai dengan keinginan mereka sebagai seorang musisi. Enggak Cuma melulu soal ngikutin pasar. Woozi aja bilang, kalau dia bikin lagu enggak ngikutin trend, dia fokus ke pesan yang mau disampaikan ke para penggemar. Bahkan sejak debut aja, Seventeen udah beda sendiri. Saat itu tahun 2015 kan isinya dark concept semua ya boy group, mereka dengan berani ngambil konsep yang fresh dan fluffy dengan lagu genre funk-pop berjudul Adore U. menurutku, selain bond member, sepertinya hal itu yang dipertahankan oleh agensi dan Seventeen sangat berterima kasih akan privilese itu.

Anyway, Semua protes soal lagu dan lainnya itu memenuhi TL twitter. Mengenai desain, ternyata saat itu Pledis sendiri sedang mencari desainer untuk album. Apa karena itu juga ya? mereka belum menemukan desainer album tapi dikejar target untuk mereka segera comeback? Entahlah.

Kemudian, belum selesai. Seventeen berkesempatan untuk melakukan fansign secara offline. Yeay. Tapi kemudian  ternyata salah satu staff HYBE positif covid-19 dan Seventeen kontak erat dengn staff tersebut. Oleh karena itu Seventeen harus menghentikan semua aktifitas dan walaupun negative, mereka harus karantina. Alhasil, mereka merayakan kemenangan pertama lagu Ready to Love secara online. Encorenya pakek Zoom wkwkwk. Mereka jadi bikin konten lewat Zoom dong hahaha. Buat menemani carat yang harusnya bisa lihat Seventeen lebih lama selieran di tv tapi harus karantina.

Mereka juga tiap hari ada aja yang vlive saking bosennya hahaha. Kecuali Woozi yang mungkin “mengurung diri” di studionya buat bikin lagu. Well, beneran, buat comeback selanjutnya. Ini orang ya, studio udah kayak rumah kedua katanya. Jadi dia nyaman-nyaman ae seharian di studio. Oke, jadi kemana-mana lagi. hahaha. Maaf.

Ternyata banyak juga ya hal-hal yang harus dilalui Seventeen dan carat. Itu belum menanggapi para haters di twitter. Dikatain tukang protes wkwkwk. Tapi Carat handle it so well. Keren deh. Tanpa harus war yang berlebihan. Mereka menjelaskan dengan tenang. Kerennya adalah, semua hal yang diprotes oleh Carat, semua dihandle dan dijawab Pledis dengan baik di comeback berikutnya. Apa tuh? Penasaran enggak? Wkwkwk.

Semua perubahan itu akan aku bahas di project Seventeen selanjutnya yang juga berupa album. Hehehe. Mini album. Buanyak banget perubahannya. Ya yang ngikutin sih pasti tahu perubahan apa aja yang ada dari Seventeen.

Well, mungkin sampai sini dulu untuk pembahasan album in ya. kalian bisa stream MV Ready to Love, ini linknya

MV SEVENTEEN - READY TO LOVE 

ALBUM "YOUR CHOICE" (Spotify)

 

 Referensi:

https://www.nme.com/features/music-interviews/seventeen-talk-your-choice-interview-growth-emotionality-units-combinations-2976210

https://www.youtube.com/watch?v=T93AsmOTN_4

https://www.seventeen.com/celebrity/movies-tv/a36788794/seventeen-album-your-choice/

https://genius.com/albums/Genius-english-translations/Seventeen-your-choice-english-translation

https://www.youtube.com/watch?v=3WpZkv_a-54

https://carat.fandom.com/wiki/Your_Choice

 https://www.kanal247.com/media/konten/0000077248.html

https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210622005523-227-657493/kontak-dengan-staf-positif-covid-seventeen-karantina-mandiri

 
 

0 comments:

Post a Comment