Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika berkunjung ke festival Japan pop cultur yang diadakan oleh kakak-kakak mahasiswa sastra jepang UNESA, Surabaya. langsung saja oke!
Pada tanggal 16 November 2014 festival jepang yang bertajuk Japan pop Culture diadakan di Universitas Surabaya, Surabaya, Jawa Timur. Acara tersebut diadakan oleh para mahasiswa sastra jepang dan menyuguhkan banyak sekali stand-stand. Entah itu stand makanan, stand aksesoris, stand minuman, atau stand yang menyewakan baju tradisional jepang yaitu kimono dan yukata. Saat masuk kalian hanya perlu membawa uang sebesar Rp. 5000,00.- serta membawa 5 botol plastik bekas maka kalian akan mendapatkan banyak merchandise, mulai dari buku0buku tulis yang memiliki sampul menarik, CD anime, poster, pulpen, dan gantungan kunci. Harga itu cocok untuk kalangan pelajar. Takoyaki adalah salah satu makanan khas jepang yang dijual di sana dan patut untuk dicoba. Harga takoyaki yang dijual di sana adalah Rp. 5000. Takoyaki sendiri di Jepang merupakan makanan ringan yang sering dijual di pinggir jalan. Tersedia berbagai macam isian yang dijual di festival JPC (Japan Pop Cultur) yaitu isian udang, kepiting, dan sosis, sedangkan di Jepang memiliki beberapa jenis yaitu Takoyaki polos tidak memakai saus, rasa kecap asin dan kadang-kadang dimakan bersama ponzu atau garam kasar, Takoyaki (dengan saus) permukaan dioles dengan saus ditambah mayones, aonori dan katsuobushi, Takoyaki kecap asin permukaan dioles dengan kecap asin, sering dijumpai di daerah Nagoya dan sekitarnya, Akashiyaki (Tamagoyaki) Penganan dari tepung terigu yang diencerkan dengan banyak telur ayam dan dashi, dihidangkan berjajar di atas piring serupa talenan dan dimakan dengan mencelupkannya kedalam sup berbahan dasar dashi. Tak hanya takoyaki, onigiri sushi pun tersedia di JPC. Walaupun acara ferstival itu bertema jepang tetapi ada salah satu stand yang meminjamkan baju hanbok yaitu baju tradisional Korea, begitupun makanan ada sosis kentang, minuman milkshake, es jeruk, dan lain-lain.
Pada tanggal 16 November 2014 festival jepang yang bertajuk Japan pop Culture diadakan di Universitas Surabaya, Surabaya, Jawa Timur. Acara tersebut diadakan oleh para mahasiswa sastra jepang dan menyuguhkan banyak sekali stand-stand. Entah itu stand makanan, stand aksesoris, stand minuman, atau stand yang menyewakan baju tradisional jepang yaitu kimono dan yukata. Saat masuk kalian hanya perlu membawa uang sebesar Rp. 5000,00.- serta membawa 5 botol plastik bekas maka kalian akan mendapatkan banyak merchandise, mulai dari buku0buku tulis yang memiliki sampul menarik, CD anime, poster, pulpen, dan gantungan kunci. Harga itu cocok untuk kalangan pelajar. Takoyaki adalah salah satu makanan khas jepang yang dijual di sana dan patut untuk dicoba. Harga takoyaki yang dijual di sana adalah Rp. 5000. Takoyaki sendiri di Jepang merupakan makanan ringan yang sering dijual di pinggir jalan. Tersedia berbagai macam isian yang dijual di festival JPC (Japan Pop Cultur) yaitu isian udang, kepiting, dan sosis, sedangkan di Jepang memiliki beberapa jenis yaitu Takoyaki polos tidak memakai saus, rasa kecap asin dan kadang-kadang dimakan bersama ponzu atau garam kasar, Takoyaki (dengan saus) permukaan dioles dengan saus ditambah mayones, aonori dan katsuobushi, Takoyaki kecap asin permukaan dioles dengan kecap asin, sering dijumpai di daerah Nagoya dan sekitarnya, Akashiyaki (Tamagoyaki) Penganan dari tepung terigu yang diencerkan dengan banyak telur ayam dan dashi, dihidangkan berjajar di atas piring serupa talenan dan dimakan dengan mencelupkannya kedalam sup berbahan dasar dashi. Tak hanya takoyaki, onigiri sushi pun tersedia di JPC. Walaupun acara ferstival itu bertema jepang tetapi ada salah satu stand yang meminjamkan baju hanbok yaitu baju tradisional Korea, begitupun makanan ada sosis kentang, minuman milkshake, es jeruk, dan lain-lain.
Pada hari sabtu, sehari sebelum
acara Festival JPC, mereka juga mengadakan lomba-lomba bagi para pelajar SMA,
kegiatan lomba tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dari festival
japan pop cultur ini. Lomba-lomba tersebut antara lain cerdas kanji, benron tiakai,
roudoku taikai, dan lomba shodou. Tak hanya lomba untuk pelajar SMA, lomba
untuk umum pun diadakan yaitu, dance cover, design character, j-fashion cosplay,
karaoke, tabetaikai, dan lain-lain.
Kalau acara-acara bertajuk
jepang-jepang begini tak lengkap bila tak ada aksi cosplay. Apakah di acara JPC
tersebut ada? Tentu saja ada, mereka berdandan ala anime-anime jepang sepeti
sailor moon, naruto, dan lain-lain. Pengisi acara pun banyak band-band yang
menyanyikan soundtrack anime, peserta lomba karaoke turut menghibur para
pengunjung. Tak lupa salah satu aksi yang berhasil memukau para pengunjung
yaitu aksi para penabuh taiko. Taiko adalah salah satu alat musik tradisional
jepang yang dalam bahasa jepang sendiri taiko berarti “drum besar”. Kakak-kakak
UNESA berhasil memainkan Taiko dengan apik dan membuat mereka mendapatkan tepuk
tangan yang meriah dari para pengunjung. Di jepang taiko berfungi sebagai
motivator untuk para pasukan perang yang akan pergi berperang.
Hari mulai siang dan sinar matahari
mulai menyengat kulit, tetapi festival ini justru semakin ramai dan meriah. Cosplay
mulai beraksi, ada juga rumah hantu dari jepang dan lain-lain. Di malam hari
acara pun makin ramai dengan penampilan band-band dan pengunjung pun semakin
ramai berdatangan. Acara festival ini terbilang cukup meriah dan sukses. Semoga
tahun depan acara festival Japan Pop Cultur ini tambah sukses, menarik, dan
meriah. Lomba-lomba dan stand-stand pun semoga semakin banyak di tahun depan.
Sekian dari saya semoga cerita ini dapat memberikan informasi kepada teman-teman yang tertarik dengan festival ini. mungkin kalian bisa datang pada festival ini di tahun depan.
Sekian dari saya semoga cerita ini dapat memberikan informasi kepada teman-teman yang tertarik dengan festival ini. mungkin kalian bisa datang pada festival ini di tahun depan.
0 comments:
Post a Comment