Sunday, November 23, 2014

Japan Pop Cultur From UNESA


      Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika berkunjung ke festival Japan pop cultur yang diadakan oleh kakak-kakak mahasiswa sastra jepang  UNESA, Surabaya. langsung saja oke!

      Pada tanggal 16 November 2014 festival jepang yang bertajuk Japan pop Culture  diadakan di Universitas Surabaya, Surabaya, Jawa Timur. Acara tersebut diadakan oleh para mahasiswa sastra jepang dan menyuguhkan banyak sekali stand-stand. Entah itu stand makanan, stand aksesoris, stand minuman, atau stand yang menyewakan baju tradisional jepang yaitu kimono dan yukata. Saat masuk kalian hanya perlu membawa uang sebesar Rp. 5000,00.- serta membawa 5 botol plastik bekas maka kalian akan mendapatkan banyak merchandise, mulai dari buku0buku tulis yang memiliki sampul menarik, CD anime, poster, pulpen, dan gantungan kunci. Harga itu cocok untuk kalangan pelajar. Takoyaki adalah salah satu makanan khas jepang yang dijual di sana dan patut untuk dicoba. Harga takoyaki yang dijual di sana adalah Rp. 5000. Takoyaki sendiri di Jepang merupakan makanan ringan yang sering dijual di pinggir jalan. Tersedia berbagai macam isian yang dijual di festival JPC (Japan Pop Cultur) yaitu isian udang, kepiting, dan sosis, sedangkan di Jepang memiliki beberapa jenis yaitu Takoyaki polos tidak memakai saus, rasa kecap asin dan kadang-kadang dimakan bersama ponzu atau garam kasar, Takoyaki (dengan saus) permukaan dioles dengan saus ditambah mayones, aonori dan katsuobushi, Takoyaki kecap asin permukaan dioles dengan kecap asin, sering dijumpai di daerah Nagoya dan sekitarnya, Akashiyaki (Tamagoyaki) Penganan dari tepung terigu yang diencerkan dengan banyak telur ayam dan dashi, dihidangkan berjajar di atas piring serupa talenan dan dimakan dengan mencelupkannya kedalam sup berbahan dasar dashi.  Tak hanya takoyaki, onigiri sushi pun tersedia di JPC. Walaupun acara ferstival itu bertema jepang tetapi ada salah satu stand yang meminjamkan baju hanbok yaitu baju tradisional Korea, begitupun makanan ada sosis kentang, minuman milkshake, es jeruk, dan lain-lain.
            Pada hari sabtu, sehari sebelum acara Festival JPC, mereka juga mengadakan lomba-lomba bagi para pelajar SMA, kegiatan lomba tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dari festival japan pop cultur ini. Lomba-lomba tersebut antara lain cerdas kanji, benron tiakai, roudoku taikai, dan lomba shodou. Tak hanya lomba untuk pelajar SMA, lomba untuk umum pun diadakan yaitu, dance cover, design character, j-fashion cosplay, karaoke, tabetaikai, dan lain-lain.
            Kalau acara-acara bertajuk jepang-jepang begini tak lengkap bila tak ada aksi cosplay. Apakah di acara JPC tersebut ada? Tentu saja ada, mereka berdandan ala anime-anime jepang sepeti sailor moon, naruto, dan lain-lain. Pengisi acara pun banyak band-band yang menyanyikan soundtrack anime, peserta lomba karaoke turut menghibur para pengunjung. Tak lupa salah satu aksi yang berhasil memukau para pengunjung yaitu aksi para penabuh taiko. Taiko adalah salah satu alat musik tradisional jepang yang dalam bahasa jepang sendiri taiko berarti “drum besar”. Kakak-kakak UNESA berhasil memainkan Taiko dengan apik dan membuat mereka mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari para pengunjung. Di jepang taiko berfungi sebagai motivator untuk para pasukan perang yang akan pergi berperang.
            Hari mulai siang dan sinar matahari mulai menyengat kulit, tetapi festival ini justru semakin ramai dan meriah. Cosplay mulai beraksi, ada juga rumah hantu dari jepang dan lain-lain. Di malam hari acara pun makin ramai dengan penampilan band-band dan pengunjung pun semakin ramai berdatangan. Acara festival ini terbilang cukup meriah dan sukses. Semoga tahun depan acara festival Japan Pop Cultur ini tambah sukses, menarik, dan meriah. Lomba-lomba dan stand-stand pun semoga semakin banyak di tahun depan. 
     Sekian dari saya semoga cerita  ini dapat memberikan informasi kepada teman-teman yang tertarik dengan festival ini. mungkin kalian bisa datang pada festival ini di tahun depan.

0 comments:

Post a Comment