Kafe dengan desain minimalis tampak
sepi hari ini. Hanya beberapa orang saja yang sedang menikmati kopi hangat
maupun es kopi. Tak terkecuali Levi, seorang gadis berambut panjang menjuntai
hingga punggung, sedang duduk sambil memainkan garpu yang ia pegang. Levi yang menggunakan
pakaian kasual itu tampak melamun dan sesekali melihat ponsel miliknya. Sudah sekitar
15 menit dia duduk di sana sendirian. Tidak mempedulikan suasana sekitar. Ia justru
senang karena suasana yang sepi.
“Huft,”
ia menghela napas entah tanda bosan atau tanda kesal. Namun, sepertinya tanda
kesal terlihat dari raut wajahnya yang murung. Saat ia menoleh dari pandangan
garpunya ke luar jendela besar terlihat seorang pria memperhatikan nya, entah
sejak kapan. Levi menghela napas sambil mengendus kesal. Gadis itu mengambil
tasnya hendak pergi tetapi pria yang memperhatikannya itu sudah berdiri di
depan Levi, menatapnya kasihan.
“Ada
apa dengan tatapanmu itu?” tanya Levi dengan wajah sinis sambil berjalan ingin
pergi tetapi ditahan oleh pria di depannya.