Nama :Kendita Agustin Maudy Apsari
NIM :165120201111024
Kelas :B.KOM.2
REVIEW BUKU
“PUBLIC RELATIONS WRITING: TEKNIK PRODUKSI,
MEDIA PUBLIC RELATIONS, dan PUBLISITAS KORPORAT”
Karya: Bapak Rachmat Kriyantono,
Ph.D.
Bagian Satu, Bab Satu
Dalam buku Public Relaions terdapat tiga bagian yaitu pada bagian pertama berfokus
pada Dasar-Dasar Public Relations sedangkan pada bagian kedua membahas mengenai Penulisan untuk Public Relations serta bagian ketiga membahas Produksi Media Public
Relations. Di review ini akan membahas pada bagian satu Bab 1 yang
memiliki beberapa poin yang dibahas. Di
bab satu ini masih membahas bagian luar dari public relations seperti definisi,
tujuan, fungsi, ruang linkup, media PR, dan Public
Relations Profesional.
Poin
A pada buku ini membahas mengenai “Apa Itu Public Relations?”. Namun, Sebelum masuk pada pembahasan definisi public relations, Bapak Kriyantono
(2016:3) membahas terlebih dahulu perbedaan antara istilah public relations dan Hubungan Msyarakat atau biasa disingkat
sebagai Humas. Perbedaan tersebut terlihat pada padanan kata yang digunakan. Public Relations sendiri adalah istilah
dalam bahasa inggris sedangkan Hubungan Maysarakat sebagai padanan katanya, Bapak
Kriyantono (2016:3) mengatakan bahwa padanan kata tersebut tidaklah tepat
karena seharusnya Public Relations sendiri
apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia akan berarti “Hubungan Publik”
bukan Hubungan Masyarakat karena masyarakat terlalu luas sedangkan publik
hanyalah bagian dari masyarakat tersebut.
Sedangkan menurut Ardianto (2013:2)
secara etomologis, istilah public
yang diterjemahkan menjadi masyarakat, kurang tepat karena yang tepat padanan
katanya, yaitu publik atau khalayak. Sedangkan masyarakat yang diterjmahkan ke
dalam bahasa Inggris menjadi society
atau general public, pengertiannya
lebih luas dari public itu sendiri Sementara, dalam setiap kegiatan PR yang
menjadi target publiknya bukan society atau general public, melainkan public,
di mana public adalah bagian dari society
atau general public.
Namun, dikarenakan istilah Humas sudah banyak digunakan oleh masyarakat maka hingga saat ini penggunaan istilah tersebut tetap dipakai.
Namun, dikarenakan istilah Humas sudah banyak digunakan oleh masyarakat maka hingga saat ini penggunaan istilah tersebut tetap dipakai.
Beberapa Definisi dari berbagai ahli
pun dijelaskan pada buku ini. Seperti dari John E. Marston:
“Public Relations is lanned,
persuasive, communication designed to influence significant public”
Yang telah
diterjemahkan oleh buku ini:
“Public
Relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain
untuk memengaruhi publik yang signifikan”
Selain dari John E.
Marston, buku ini juga mencantumkan definisi-definisi Public Relations dari
Frank Jefkins, Tony Grener, The First World
Forum of Public Relations, Cutlip, Center & Broom, serta Grunig & Hunt.
Kemudian pada poin B di buku ini menjelaskan tujuan atau goals dari public relations.
Terdapat lima tujuan dari public relations menurut buku ini yaitu: (1)
Menciptakan pemahaman (mutual
understanding) antara perusahaan dan publiknya, (2) Membangun citra
Koorporat (coorporat image), (3)
Citra korporat melalui program CSR (Corporate
Social Responbility), (4) Membentuk opini publik yang favoruable, serta (5)
Membentuk Goodwill dan kerja sama.
(Kriyantono, 2016, hal. 7-20).
Dicantumkannya tujuan dari public
relations tersebut dapat dkatakan bahwa tujuan Public relations tidaklah
main-main dan tidak dapat diremehkan karena membutuhkan usaha keras dalam mencapai
tujuan tersebut.
Kemudian pada poin C disebutkan beberapa fungsi Public Relations berdasarkan
penelitian dari penulis maupun beberapa ahli. Menurut penelitian penulis yaitu Kriyantono
(2016:21), secara garis besar public relations memiliki fungsi antara lain: (a)
Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (Maintain good communication), (b)
Melayani kepentingan publik degnan baik (Serve
public’s interest), dan (3) Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan
dengan baik (maintain good morals &
manners).
Selain dari penulis sendiri,
terdapat juga pendapat menurut ahli yaitu Cutlip & Center dan dari Foundation for Public Relations Research
education yang mengumpulkan 65 praktisi public relations pada tahun 1975
guna membahas fungsi dari public
relations ini.
Pada poin D terdapat penjelasan
mengenai ruang lingkup pekerjaan public relations. Penulis, Kriyantono
(2016:23-25), menyingkatnya menjadi PENCILS yaitu yang memiliki kepanjangan
antara lain: (1) Publication & Publicity, (2) Events, (3) News, (4) Communiy, (5) Identity-Media, (6) Lobbying,
(7) Social Investment. Selain itu
juga terdapat gambaran-gambaran lain yang ebih jelas mengenai gambaran ruang
lingkup pekerjaan public relations tersebut.
Cutlip, Center, & Broom (dalam Kriyantono,
2016, hal. 26-28), pun membuat kategori berisi ringkasan menganai ruang lingkup
pekerjaan dari public relations ini,
yaitu antara lain:
1. Menulis
dan Mengedit
2. Hubungan
media dan Penempatan Media
3. Riset
4. Manajemen
dan Administrasi
5. Konseling
6. Acara
Special
7. Pidato
8. Produksi
9. Training
10. Kontak
Dalam
poin ini Bapak Kriyantono memberikan singkatan dari ruang lingkup public
relations sehingga dapat mempermudah pemaca untuk mengingat dan memahaminya.
Gambaran-gambaran lain yang disediakan pun dapat mempermudah pemahaman mengenai
ruang lingkup pekerjaan public relations.
Kemudian
beralih pada poin E yang membahas
mengenau Public Relations Tools atau
Media Public Relations. Menjelaskan mengenai alat-alat atau beberapa media
yang digunakan untuk mendukung kegiatan public
relations agar lebih mudah dan lebih rapi dalams pelaksanaannya. Terdapat
sekitar sebelas media yang dapat digunakan untuk media public relations.
Untuk dapat melakukan pekerjaannya
seorang public relations mempunyai alat-alat
kegiatan (PR Tools). Alat-alat
kegiatan ini bisa disebut sebagai media public
relations. (Kriyantono, 2016, hal. 28-32), antara lain:
1. Publisitas
dan Media Relations
2.
Special
Events
3.
Corporate
advertising
4.
Newsletters
5.
Speaker
bureau
6.
Lobbying
7.
Charitable
Contributions
8.
Thank
You Notes and Letters
9.
Audio-Visual
Instrument
10. Sponsorships
11. Letters of Denials
Kemudian berlanjut pada poin terakhir di
Bab ini atau Poin F. Dalam poin ini
penulis membahas mengenai Public Relations
Profesionals. Menurut buku ini, Kriyantono (2016:34), public relations
adalah profesi yang menuntut integrasi antara pengetahuan (expertise), keahlia (skill),
dan etika profesi (ethics). Public
Relations juga dituntut untuk mempunyai 3B (beauty,
brain, & behavior).
Benar memang bahwa seorang public
relations identik dengan wajah para PR yang menarik, cantik ataupun ganteng.
Tetapi, dengan penampilan yang menarik tersebut tentu saja harus dibarengi
denan adanya skill atau kemampuan serta wawasan yang luas agar dapat dipercaya.
Selain itu dalam menjalankan tugasnya seorang public relations harus luwes dalam berhadapan orang banyak,
maksudnya adalah mudah membaur dan mudah berorganisasi. Skill tersebut sangat dibutuhkan karena pekerjaan public relations
yang terus berhadapan dengan orang banyak. Selain itu perilaku seorang public
relations harus baik dan sesuai etika yang ada. Kemampuan dalam menghadapi
krisi dan isu perusahaan pun harus dimilikinya karena sebuah perusahaan pasti
pernah mengalami isu-isu yang kurang baik bahkan menyebabkan krisi perusahaan.
Seorang public relations harus dapat memangani kirisi tersebut agar tidak
berdampak buruk pada citra perusahaan.
Menurut buku ini, pengetahuan
tentang riset perlu dikuasai, mengingat peerjaan public relations adalah based on facts (beerdasarkan fakta-fakta).
Fakta diperlukan pada setiap keptuasan yang diambil. Wawasan teoritis dan kemampuan aplikasi dari
bidang-bidang pekerjaan yang dipaparkan mulai dari menulis, multimedia, riset,
komunikasi organisasi, manajemen konflik dan lainnya, harus dikuasai public
reations. Jadi, bukan tanpa alasan jika kita mengatakan bahawa public relations
adalah orang yang “serba tahu” segala hal Public
relations merupakan panutan bagi public internal atau eksternal, karena
kemampuannya dalam berkomunikasi, pintar, dan berperilaku mennarik. Public
relaions adalah cermin dan presentasi nyata perusahaan. (Kriyantono, 2016, hal.
37).
Kesimpulan
Dari
Bab 1 tersebut pembaca dapat mengetahui beberapa dasar penting dari Public
relations seperti dfinis, tujuan, fngsi, hingga ruang lingkup pekerjaan public
relationa. Dalam penyampaiannya bapak Kriyantono menggunakan bahasa yang lugas
dan jelas sehingga mudah dimengerti oleh pembaca seperti mahasiswa apalagi
pembaca yang masih awam dengan apa itu public relations. Karena jika penggunaan
bahasa yang kurang lugas maka akan sulit dimengerti oleh pembaca .
DAFTAR PUSTAKA
Kriyantono, R.(2016).Public Relations Writings: Teknik Produksi, Media Public Relations, dan Publisitas Korporat. Jakarta: Prenadamedia Grup.
Ardianto, E.(2013). Handbook of Public Relations: Pengantar Komrehensif.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
DAFTAR PUSTAKA
Kriyantono, R.(2016).Public Relations Writings: Teknik Produksi, Media Public Relations, dan Publisitas Korporat. Jakarta: Prenadamedia Grup.
Ardianto, E.(2013). Handbook of Public Relations: Pengantar Komrehensif.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Terima kasih yah min, referensinya cukup membantu. ada gak min link untuk download pdf buku tersebut
ReplyDeletewah sama-sama semoga membantu dan bermanfaat ya, untuk PDF bukunya sendiri tidak ada kak mohon maaf ya
ReplyDelete